Rabu, 23 April 2014

MR DuaDua (Railfans Mojokerto) Goes to Malang

Perjalanan  Komunitas MR DuaDua (Railfans Mojokerto) kali ini bertujuan untuk melaksanakan sesi pemotretan prewedding salah seorang anggota di kawasan stasiun malang kota baru. kegiatan dilaksanakan pada hari minggu 20 April 2014. Direncanakan keberangkatan dengan menggunakan Bus dari terminal Mojokerto kemudian turun depan Stasiun Waru dan dilanjutkan menumpang KA Penataran Reguler ke Stasiun Malang.
Pada foto di bawah ini rekan2 MR DuaDua (Railfans Mojokerto) sudah siap di terminal Mojokerto untuk mencari Bus yang ke arah Bungurasih. mereka tampak berjuang untuk mendapatkan Bus, maklum pada hari itu sedang long weekend sehingga penumpang bus membludak.

\

Saat teman2 sedang berjuang mendapatkan Bus, saya memilih untuk nyegat di Stasiun Sidoarjo karena jarak rumah saya ke sidoarjo lebih dekat daripada saya harus naik dari stasiun Waru.

Tidak lama setelah saya tiba di stasiun, masuklah kereta yang akan saya naiki. KA Penataran, saya tidak hafal berapa nomor KAnya. tentunya di dalam KA itu juga berisi teman2 MR DuaDua (Railfans Mojokerto).

 Perjalanan dari Stasiun Sidoarjo ke Stasiun Malang membutuhkan waktu sekitar 2 jam. tepat pukul 14.10 KA Penataran memasuki jalur 2 stasiun Malang. Tampak Rangkaian Bima tujuan surabaya sudah stabling di jalur 3 dan KA Gajayana tujuan jakarta sudah bersiap di jalur 1.

Begitu sampai di Stasiun Malang, beberapa perwakilan rombongan langsung menuju ke ruang Kepala Stasiun untuk nyuwun sewu atau laporan kedatangan sekaligus melakukan penyerahan cinderamata kepada KSB Malang.



tak luipa, pak KS juga memberi wejangan dan instruksi teknis operasional kepada rombongan MR DuaDua (Railfans Mojokerto) saat melaksanakan sesi pemotretan nanti.

Begitu selesai dari ruang Kepala Stasiun, hujanpun turun. kami memilih menuju Dapur sekaligus Mess PT.Rama Reska untuk istirahat sekaligus melakukan persiapan foto. dalam perjalanan ke Mess tersebut saya sempat ambil foto KA Gajayana. tampak pula KA penataran ekspres di sebelahnya. 

Di stasiun malang kami juga ditemani oleh RF +444 atau Railfans Malang selaku tuan rumah, mereka tetap setia berada di markas mereka yaitu warung dipo ML. dari warung dipo ini view stasiun malang bisa disaksikan dengan indahnya.


 Tampak pada foto diatas, sang Master RF pak Adi sucipto sedang berbincang dengan anggota RF +444 dan penasehat MR DuaDua (Railfans Mojokerto) mas kunto wijoyo. disamping berbincang-bincang dengan RF malang, saya juga sempat mengambil gambar KA Matarmaja yang sedang dilangsir.


Sesi pemotretan pre wedding mulai dilaksanakan setelah kami selesai bersilaturrahim dengan RF malang. pemotretan ini dilaksanakan mulai dari depan kantor dipo, rumah2 dinas yang terlihat kuno, peron stasiun, terowongan dan tempat-tempat lainnya. Sayangnya karena sesi pre wedding ini untuk privacy calon pengantin dan belum waktunya di publikasikan, maka hasil foto-fotonya tidak saya tampilkan disini.
check and re-check hasil foto juga dilakukan selama sesi pemotretan, ada tidak kurang dari 4 kamera yang digunakan untuk pre wedd ini.


agar tidak jenuh, tidak hanya calon pengantin yang difoto, tapi berbagai tingkah polah anak2 MR DuaDua (Railfans Mojokerto) juga terekam mata kamera. Diantaranya seperti yang ada di bawah ini:


Ada cinta di gelapnya malam.., Pak Ketua lagi honeymoon...

Pak Teguh yang bete liat tingkah polah teman-temannya..
 

Modus Nathalia...


Pak penasehat nggondok setelah rebutan AC dengan penumpang lain..

Komandan..? cukup mengawasi saja...

Pak Teguh asyik dengan kameranya

Eko, seperti orang hilang


Eko terobsesi prama . .


teman2 yang asyik men-shoot model, sengaja model tidak diperlihatkan.


Setelah terdengar Adzan Maghrib, kami pun menyudahi kegiatan foto prewed dan kembali ketempat istirahat yaitu mess PT. RAMA RESTORKA guna melaksanakan mandi, solat maghrib dan makan malam jamuan dari PT. RAMA RESTORKA dengan menu NASI GORENG GAJAYANA. Terima kasih kepada Cak Dayat untuk menu makan malamnya.









Sampai jumpa di perjalanan MR DUADUA berikutnya . .
wassalam . .

Jumat, 04 April 2014

MENGUAK MISTERI STASIUN PRAMBON*

Berawal dari sebuah informasi yang diberikan Wahyu W.Pratama salah satu Railfans Krian bahwasanya pada petak jalur lama yang kini di reaktivasi antara Stasiun Tarik dan Stasiun Tulangan ada sebuah stasiun kuno yang tidak ikut dibangun kembali.
 Dari informasi itu saya langsung meluncur untuk melakukan survey awal lokasi tersebut. Memang benar, stasiun kuno itu berada di daerah prambon, tidak jauh dari PJL Prambon. Awalnya saya menduga itu adalah stasiun Prambon, tapi ternyata menurut Wahyu stasiun itu bernama Stasiun Kedung Boto. Saya sendiri masih meragukan kebenaran nama stasiun itu, karena secara geografis letak stasiun itu berada di Kecamatan Prambon dan tepatnya berada di Desa Kedung Wonokerto. Jadi secara logika stasiun itu lebih tepat untuk diberi nama Stasiun Prambon atau Stasiun Kedung Wonokerto. Ini akan menjadi sebuah pekerjaan rumah untuk mencari tahu keberanan nama stasiun yang sesungguhnya.

Letak dari Stasiun ini sebenarnya sangat strategis, dari Jalan raya Prambon cukup masuk sekitar 100 meter ke arah barat melewati gang kecil antara rel kereta api dan rumah dinas yang dulunya merupakan jalan akses menuju stasiun. Dalam komplek stasiun terdapat bangunan utama stasiun, bekas parkiran, bekar sepur badug, bekas gudang dan rumah dinas.








Jika dilihat dari citra satelit google earth, kemungkinan stasiun ini dulunya mempunyai 3-4 jalur dan 1 jalur badug. Hal ini bisa dilihat dari luas tanah di sebelah selatan stasiun.

Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menambah khazanah keilmuan kita.



*) RozaqMR22